Terbentuknya 70 Aliansi Penyalur Kedelai Karena Kurangnya Dukungan Pemerintah

Sedikitnya 70 distributor kedelai di berbagai lokasi, termasuk 5.000 pengrajin kedelai, telah membentuk Persatuan atau Persatuan Penyalur Kedelai Nasional (PPKN).

Wakil Ketua PPKN Teguh Kurnia Gunawan mengatakan pembentukan asosiasi tersebut berangkat dari sentimen yang sama di antara pemain Kong yang tidak mendapat dukungan dari pemerintah.

kata Teguh dalam acara pelantikan pengurus PPKN baru-baru ini di Jakarta.

Teguh mengapresiasi program subsidi pemerintah sangat baik, namun sayangnya tidak merata dan dinikmati hanya di satu sisi.

“Kehadiran PPKN justru mengurangi dominasi monopoli yang disubsidi pemerintah,” ujarnya.

Pemerintah diketahui menyalurkan subsidi hanya melalui satu entitas, Gakoptindo (Gabungan Koperasi Produsen Tahu Indonesia), dan hanya 20 persen dari anggaran subsidi Rp 800 miliar tahun lalu yang masuk ke produsen tahu dan tempe.

Ketua PPKN Darmini Lesmana menambahkan, kebutuhan kedelai Indonesia saat ini rata-rata mencapai 2,9 juta ton per tahun, 90% di antaranya diimpor dari beberapa negara.

Pasokan yang stabil dan harga kedelai yang stabil menjadi harapan para pengusaha yang menggunakan kedelai sebagai bahan baku utamanya.

“PPKN berdedikasi untuk mengkoordinir distribusi kedelai dan turut mendukung usaha-usaha yang terkait dengan industri kedelai,” ujar Darmini Lesmana.

Darmini mengatakan, PPKN menjadi jembatan untuk menyampaikan aspirasi selain menyatukan dan mengkoordinasikan seluruh pelaku usaha yang bergerak di bidang industri kedelai dan turunannya.

“PPKN akan bekerja sama dengan pemerintah dan pihak terkait untuk melaksanakan program terkait industri kedelai secara adil dan transparan serta menghindari praktik bisnis yang tidak sehat oleh beberapa pihak,” katanya.

PPKN optimis setiap program yang dilaksanakan dapat memberikan manfaat bagi semua pihak.

Acara pembukaan tersebut memberikan dukungan berkelanjutan dalam bentuk dana perusahaan seperti kedelai, paket perlengkapan sekolah, dan paket sembako kepada produsen tempe dan tahu untuk masyarakat kurang mampu.